WowKeren - Pada 15 April waktu setempat, BLACKPINK membikin sejarah dengan menjadi artis K-pop pertama nan tampil di salah satu pagelaran musik terbesar di dunia, Coachella. Namun, beberapa netizen mengolok-olok penampilan Jisoo, membandingkannya dengan member lain, dan membikin komentar pedas.
Sebagai permulaan, busana Jisoo dikatakan tidak menonjolkan tubuhnya dengan baik, dengan terlalu banyak perincian ruffle dan corak nan kurang bagus. Selain itu, beberapa netizen membandingkan Jisoo dengan member lain nan menyatakan bahwa gerakannya tidak begitu sigap dan stabil.
Kemudian, saat Jisoo membawakan penampilan solo untuk lagu barunya, "Flower", netizen Tiongkok meninggalkan komentar pedas. Menurut mereka, Jisoo mengenakan riasan, style rambut, dan busana nan rumit, tetapi kecantikannya adalah satu-satunya perihal nan bersinar. Tariannya kaku dan ekspresi wajahnya tidak mengesankan, kata mereka, menambahkan bahwa koreografi "Flower" adalah nan paling sederhana di antara empat penampilan solo.
"Gerakan tubuhnya kaku, ekspresinya normal, nggak ada nan mengejutkan tentang ini, terutama jika dibandingkan dengan member BLACKPINK lainnya," komentar netizen. "Bukankah 'Flower' adalah koreografi termudah dari semuanya? Kenapa Jisoo tampil paling kaku?" kata netizen lainnya. "Jujur, saya pikir Jisoo adalah performer nan bagus, tapi dia tidak berada di level 'wow'," ujar nan lain.
Di sisi lain, bunyi nyanyian live Jisoo juga diperdebatkan. Sementara sang idol stabil, dia tidak dapat melakukan bagian vokal nan menantang, dan ini terungkap melalui solonya, kata beberapa netizen. Alhasil, saat membawakan "Flower", Jisoo kesulitan mengontrol suaranya dan di beberapa bagian, sempat menjadi tidak stabil.
Namun, netizen dari negara lain tampaknya memandang penampilan tersebut secara berbeda, mengungkapkan bahwa mereka terpesona oleh penampilan panggung Jisoo. Faktanya, performance "Flower" di Coachella dengan sigap menjadi viral di beragam platform SNS.
Selain itu, perjuangan terbesar Jisoo terletak pada keahlian bahasa Inggrisnya nan terbatas. Karena itu, member tertua BLACKPINK tersebut tidak dapat berinteraksi dengan baik dengan penonton Coachella, terutama jika dibandingkan dengan member lainnya.
Tentu saja, bahasa Inggris bukanlah keharusan bagi BLACKPINK, mengingat mereka pada dasarnya adalah girl grup K-pop. Namun demikian, di panggung internasional seperti Coachella, banyak nan menganggap keahlian bahasa Inggris sangat krusial untuk terhubung dengan penonton.
(wk/dewi)