Penipuan Berkedok Kencan Terjadi Lagi, Pelaku Berhasil Gasak Bitcoin dan Cash Senilai US$ 60.000 | Retorikaku

Sedang Trending 7 bulan yang lalu

– Seorang laki-laki dari wilayah Mississauga, Ontario, Kanada ditahan oleh pihak kepolisian lantaran terbukti melakukan penipuan berkedok kencan online. Dalam kasus ini, pelaku diduga menggasak duit korban senilai US$ 60.000 dalam corak cash dan Bitcoin. 

Polisi Regional Peel melaporkan bahwa tersangka menyamar sebagai kontraktor di Afrika Selatan dan berjumpa korban di situs kencan. 

Sejak pertemuan online antara kedua belah pihak, tersangka selalu menghubungi korban melalui pesan teks dan email.

Dari sana, dia membikin korban percaya bahwa dirinya sangat memerlukan duit dan berjanji bakal bayar kembali jumlahnya. Korban diyakinkan untuk mengirimkan cash dari rekening bank Kanada, dan Bitcoin ke rekening pertukaran Afrika Selatan.

Biro Penipuan Kanada pun turun tangan dalam kasus ini. Mereka menangkap tersangka berumur 38 tahun, nan diidentifikasi sebagai Lincoln Marquis, pada 17 April 2023.

Marquis telah didakwa dengan penipuan lebih dari US$ 5.000 dan kepemilikan properti nan diperoleh dari kejahatan. Dia dijadwalkan muncul di ruang sidang Brampton pada 6 Mei mendatang. 

Dalam sebuah pernyataan, departemen kepolisian menyatakan komitmen mereka untuk melindungi perseorangan dan golongan dalam masyarakat.

Baca Juga: Bitcoin Perlu Kembali ke Posisi Higher High Untuk Kembali Bullish

Mereka mendorong penduduk untuk mempelajari lebih lanjut tentang tren penipuan nan saat ini mempengaruhi penduduk Kanada dengan mengunjungi Pusat Anti-Penipuan Kanada dan situs web departemen kepolisian.

Mereka juga mengingatkan penduduk untuk berhati-hati terhadap scammers dan untuk tidak sembarangan dalam mengirim uang, properti alias info pribadi kepada siapa pun nan belum mereka temui secara langsung.

Maraknya Penipuan Aset Kripto

Pada dasarnya, tindak pidana penipuan dapat terjadi pada perseorangan nan khususnya awam dan kurang mengerti bakal suatu sistem. Akan tetapi, aspek lainnya adalah jika seseorang nan terlena bakal suatu perihal seperti kekayaan di masa depan, asmara hingga keterdesakan sering kali membikin orang nan pandai pun dapat jatuh dalam lembah penipuan. 

Beberapa waktu lalu, penipuan nan melibatkan aset juga telah terjadi pada seorang wanita asal Hong Kong berumur 55 tahun. Dalam kasusnya, dia kehilangan tabungan hidupnya nan berjumlah nyaris US$ 900.000 lantaran penipuan investasi mata uang digital online.

Sementara itu di Australia, laporan terbaru oleh Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC) menyatakan nyaris 4.000 orang Australia menggunakan Bitcoin dan mata uang digital lainnya untuk mentransfer biaya kepada seseorang alias sekelompok penipu pada tahun 2022 lalu. Akibatnya, penjahat memperoleh sebanyak US$ 148,4 juta (AU$ 221,3 juta). 

Ini menandai peningkatan signifikan sebesar 162.4% dibandingkan dengan tahun 2021, ketika penduduk negara Australia bayar total US$ 56.3 juta (AU$ 84 juta) berupa  aset mata uang digital kepada scammers. Pada tahun 2020, angkanya adalah US$ 20.5 juta (AU$ 26.5 juta).

Baca Juga: Koin Ini Meroket 21.000 Persen Dalam 3 Hari, Bakal Hancurkan Dogecoin dan Shiba Inu? 

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin nan sudah bergulat di bagian trading dari tahun 2013. Sering menulis tulisan tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.

Selengkapnya
Sumber Informasi Cryptoharian
Informasi Cryptoharian