WowKeren - Nama Gus Miftah sempat diseret oleh pengacara korban kasus penipuan robot trading ATG, M. Zainul Arifin. Pendakwah nan dekat dengan sejumlah artis diduga terlibat tindak pidana pencucian duit (TPPU) Wahyu Kenzo, tersangka kasus penipuan robot trading tersebut.
Seolah tak terima namanya ikut dibawa-bawa dalam persoalan ini, Gus Miftah pun langsung melayangkan somasi. Terkait perihal ini, Zainal pun langsung mengungkapkan permintaan maaf.
"Semalam saya dengar Gus Miftah sudah klarifikasi. Terkait dengan somasi, itu kewenangan dari Gus Miftah dan pengacaranya nan merasa difitnah," ujar Zainul saat ditemui di wilayah Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu (15/4). "Maka hari ini kita sampaikan, jika narasi itu menyinggung emosi perseorangan dan keluarga, mengucapkan dengan tegas minta maaf."
Zainul dengan tegas mengatakan bahwa dirinya tidak beriktikad untuk menyudutkan pihak mana pun. Terutama para artis nan namanya telah dia sebut dalam kasus pencucian duit Wahyu Kenzo ini.
"Sejak awal tidak pernah menuduh alias melaporkan para publik figur tersebut merupakan bagian dari keterlibatan robot trading ATG," jelasnya. Hanya saja saat ditelusuri soal aliran biaya Wahyu Kenzo, nama Gus Miftah sempat ada sebagai penerima.
Dalam kesempatan berbeda, Gus Miftah sendiri membantah jika dirinya dianggap terlibat dalam kasus pencucian duit tersebut. Ia mengaku memang pernah menerima duit sebesar Rp900 juta dari Wahyu lantaran melelang blangkon dengan tujuan utnuk kebaikan nan digelar pada Desember 2021. Ia pun menegaskan bahwa tidak ada sepeser pun duit dari hasil penjualan blankon nan dipakainya, semua langsung digunakan untuk aktivitas amal.
"Uangnya, semua untuk charity. Jadi tidak ada satu rupiah pun kita pakai," beber Gus Miftah dalam klarifikasinya di Cipete, Jakarta Selatan pada Jumat (14/4).
Gus Miftah pun merasa prihatin dengan para korban penipuan Wahyu Kenzo. Namun, di sini dia menegaskan tidak bakal mengembalikan duit Rp900 juta tersebut. Dengan argumen dia sendiri juga tidak menikmatinya sepeser pun.
"Nggak, apalagi kita nggak punya, nan dikembalikan apanya?" tutur Gus Miftah.
(wk/lara)